![]() |
Penerjunan ini akan berkonsentrasi pada pendampingan psikologis anak-anak dan remaja, pendampingan ruhani dan penguatan organisasi masyarakat lokal.
Direncanakan, para peralawan akan bertugas selama satu bulan, tinggal bersama warga baik di pengungsian maupun ketika pengungsi kembali ke rumah masing-masing.
Tugas mereka bersinergi dengan operasi enam unit ambulan, dokter dan perawat Disaster Medical Commite (DMC) dari rumah sakit Muhammadiyah yang beroperasi bergiliran hingga satu bulan kedepan.
MDMC sebelumnya juga telah menerjunkan relawan psikososial sesaat setelah erupsi Gunung Merapi pertama tanggal 26 Oktober 2010.
Kemudian setelah erupsi tanggal 4 November 2010 dan area bahaya menjadi 20 KM dari puncak Merapi, MDMC menerjunkan relawan psikososial kedua yang banyak dudukung oleh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, kader Ikatan Pelajar Muhammadiyah, Ikatan Mahasiwa Muhammadiyah dan Anggota Kepanduan Hisbul Wathan.
Untuk penerjunan ketiga kali ini relawan berasal dari eks relawan Gempa Bumi Yogyakarta 2006, Gempa Bumi Sumatera Barat 2009 dan juga relawan dari Angkatan Muda Muhammadiyah Kabupaten Magelang dan Daerah Istimewa Yogyakarta, serta Mahasiswa Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Empat puluh relawan yang mendapatkan pembekalan Kamis-Jum’at (18-19 Oktober 2010) ini diterjunkan sebagai relawan pendampingan psikososial inti yang di daerah pendampingan yang praktis akan bekerjasama dengan elemen Muhammadiyah di tingkat desa dan kecamatan seperti ibu-ibu ‘Aisyiyah, anggota Nasyiatul Aisyiyah dan juga dengan elemen masyarakat umum seperti PKK dan Jama’ah pengajian di tingkat desa dan dusun.
Sehingga selain melakukan pendampingan langsung, relawan psikososial MDMC ini juga akan menjadi fasilitator pelatihan relawan dari elemen lokal yang diharapkan selepas penerjunan di tingkat lokal akan terbentuk relawan-relawan terlatih untuk melanjutkan upaya pemulihan.
“Diharapkan pemulihan pengungsi, baik secara psikologis maupun sosial akan cepat, apalagi daya tahan masyarakat lereng Merapi yang memang tangguh, memungkinkan pendampingan ini bisa berlanjut hingga masalah yang berkaitan dengan ekonomi, khususnya pertanian, peternakan dan usaha mikro,” terang Sriyono, penangungjawab penerjunan, lewat keterangan kepada vega_woto (Sabtu, 20/11). [maswoto]
0 komentar:
Posting Komentar