PENDENGAR

Senin, 10 Januari 2011

Penemuan Bola Api Aktif, PVMBG Sarankan Relokasi Untuk Warga Pacitan

Pacitan, Kndisi tanah amblas beberapa pekan lalu yang menimpa pemukiman warga dusun Sono desa Kalikuning kecamatan Tulakan, Pacitan masih terus terjadi. Bahkan bila malam mulai datang, suara gemuruh masih sering terdengar. Kendati para korban sudah berada dilokasi pemukiman yang aman namun suasana mencekam masih terasa menghinggapi warga yang berada dilereng pegunungan yang ternyata masih aktif tersebut. Hingga kini, total luas lahan yang bergeser mencapai sekitar 150 hektar.

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Surono memprediksikan ancaman tanah retak susulan masih rawan terjadi. Surono yang kerap merelease kadar letusan Gunung Merapi beberapa waktu lalu itu,sengaja berkirim surat ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pacitan terkait bencana tanah retak di Dusun Sono.

Surat Surono ber-Nomor 009/46/BGL.V/2011 dengan kop Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral tersebut juga mengurai pergerakan struktur tanah di Kecamatan Tulakan. Yakni, adanya rongga di dalam tanah akibat kurang baiknya sistem drainase dan minimnya tanaman yang berfungsi mengikat tanah. Selain itu,karena tingginya curah hujan.

Surono menyatakan, keberadaan lembah, sungai, dan tebing di suatu kawasan dapat menyebabkan pergerakan tanah susulan rawan terjadi. Nah, lokasi bencana di Dusun Sono memang berada di dekat telaga.Selain itu, tanah bergerak pernah terjadi di kawasan yang sama, pada 1958 silam.

Ketua BPBD Pacitan Mulyono membenarkan analisis tentang tanah berongga yang menjadi penyebab tanah gerak di Dusun Sono,Desa Kalikuning, Tulakan. Bersamaan hujan turun akan disusul retakan pada tanah yang berongga itu.

Pun, bangunan di atasnya bakal ambles. "Saat hujan deras seringkali terdengar guguran. Diduga tanah yang berongga itu bergerak," kata Mulyono.

Sementara itu, dari hasil pantauan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Lereng dusun Sono desa Kalikuning Pacitan ini memiliki batu api yang masih aktif. “PVMBG menemukan adanya pegunungan batu pasir lumpur serta di bawah dusun tersebut terdapat batu api yang mulai aktif sehingga pergerakan tanah terus terjadi. Bahkan sejauh pengamatan kami tanah dusun Sono ini tidak layak untuk pemukiman,” tukas ahli Pergeseran Tanah PVMBG, Sutikno.

Selain itu, di dekat telaga sono terdapat gunung api dan lumpur panas serta batuan beku yang juga masih aktif. Curah hujan yang masih cukup tinggi, ingat Sutikno, akan memicu batu api tersebut semakin membesar dan berpotensi menimbulkan getaran yang lebih kuat dengan suara gemuruh hingga longsor perbukitan dan ambles.

Team ahli PVMBG mendesak pemerintah segera merelokasi serta evakuasi dini warga ke tempat lebih aman.

“Pergerakan tanah tidak dapat di prediksi kapan akan berhenti. Apalagi sejumlah lokasi pengungsian saat ini masih dalam area rawan,” ungkapnya.

Sebelumnya 489 jiwa dari 136 kepala keluarga telah di ungsikan. Namun sampai dengan hari ini jumlah pengungsi bertambah 58 jiwa mencapai 574 jiwa//2 ribu jiwa dari 519 kepal keluarga menurut jumlah penduduk di dusun sono harus segera di evakuasi.

Menyusul ancaman bencana yang kian menghawatirkan itu, jumlah pengungsi terus bertambah. Sebelumnya 489 jiwa dari 136 kepala keluarga telah di ungsikan. Namun sampai dengan hari ini jumlah pengungsi bertambah 58 jiwa mencapai 574 jiwa. Sekitar 2 ribu jiwa dari 519 kepala keluarga menurut jumlah penduduk di dusun sono harus segera di evakuasi.

Di pengungsian, siswa SDN Kalikuning IV terpaksa belajar di bawah tenda karena gedung sekolahnya tak layak lagi digunakan untuk kegiatan belajar mengajar. Retakan cukup lebar lagi memanjang terjadi di lantai sejumlah ruang kelas.
“Kami memang menghimbau agar warga pindah ke tempat yang lebih aman," jelas Mulyono yang juga Sekda Pacitan ini.

Pemkab Pacitan, juga merencanakan relokasi. Lokasi yang baru nanti masih tetap di wilayah Dusun Sono. Pemkab sudah menyiapkan dana stimulan dari APBD 2011 pos anggaran tak terduga untuk membangun pemukiman baru itu. 
 

"Demi keamanan, sebaiknya warga pindah ke tempat yang aman.Tapi masih tetap di dusun itu," tambahnya.

0 komentar:

Posting Komentar

Pages (34)123456 Próximo

Tiru Meniru Dan Bisa Di Tiru | Kopi Paste | Informasi Dan Tehnologi Copyright © 2011 | Template created by O Pregador | Powered by Blogger