Aktivitas Gunung Merapi pada Minggu (14/11), masih aktif dengan gempa vulkanik sebanyak 26 kali dan asap dengan tinggi maksimal 2000 meter berwarna putih, abu-abu, hingga kecoklatan dengan intensitas pekat condong ke Selatan hingga Barat Daya.
Stringer Indonesia / Reuters
Pandangan udara menunjukkan letusan Gunung Merapi, Jawa Tengah, 11 November 2010.
Pandangan udara menunjukkan letusan Gunung Merapi, Jawa Tengah, 11 November 2010.
Berdasarkan laporan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, aktivitas Gunung Merapi dari pukul 00.00 hingga pukul 24.00 WIB, erupsi masih berlangsung dengan intensitas yang tinggi, cuaca kabut tebal mulai pukul 07.40-13.20 WIB selebihnya cuaca cerah hingga sore hari.
Hujan tercatat dengan intensitas 28,5 milimeter per jam terjadi pada sore hari. Dari Desa Manisrenggo, terjadi hujan abu dengan intensitas tipis pada pukul 15.30 WIB. Terjadi gempa tektonik pada pukul 14.52 WIB berdurasi 88 detik.
Dari CCTV Deles, tampak api diam pada pukul 01.16 dan 19.45 WIB. Kolom asap juga teramati 21.50-24.00 WIB. Terdapat gempa tremor masih beruntun, gempa tektonik sebanyak 3 kali, dan terjadi guguran 25 kali.
Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Surono mengatakan, status aktivitas Gunung Merapi masih tetap pada tingkat Awas atau level 4, karena ancaman bahaya berupa awan panas dan lahar.
Sedangkan, endapan lahar teramati di semua sungai yang berhulu di puncak Gunung Merapi dari arah Tenggara, Selatan, Barat Daya, Barat dan Barat Laut.
Tampak aliran lahar berwarna coklat keruh membawa material sedimen tanpa membawa material bolder batuan maupun kayu/pohon di Jembatan Pogung, aliran air sungai setinggi dua meter.
Di dusun Lempungsari Desa Plemburan, masyarakat melakukan evakuasi mandiri (22 kepala keluarga). Di jembatan Sayidan, aliran air sungai setinggi 0,5 meter.
0 komentar:
Posting Komentar